Selasa, 27 Mei 2008

Sekilas Tentang Penyakit TBC


DORIN MUTOIF DAN AKLIS



Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu jenis

penyakit menular yang disebabkan oleh kuman

"Mycobacterium tuberculosis ". Kuman ini

dapat menyerang semua bagian tubuh manusia,

dan yang paling sering terkena adalah organ

paru (90%).

Di negara-negara maju penyakit TBC yang

semula sudah dianggap tidak ada, kini mulai

timbul dan semarak, justru karena timbulnya

penyakit HIV/AIDS. Karena kondisi pertahanan

tubuh penderita HIV/AIDS sangat lemah, maka

keadaan ini mempermudah terserang penyakit

TBC.

Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian ke-2 setelah penyakit

jantung dan pembuluh darah lainnya. Selain dari itu Indonesia adalah

negara ke-3 di dunia yang mempunyai penderita TBC terbanyak setelah

Cina dan India.

TBC banyak terdapat di kalangan penduduk dengan kondisi sosial

ekonomi lemah dan menyerang golongan usia produktif (15-54 tahun).

Sekitar 3/4 pasien TBC adalah golongan usia produktif.

TBC membunuh lebih banyak kaum muda dan wanita dibandingkan

dengan penyakit menular lainnya.

Di seluruh dunia terdapat sekitar 2-3 juta orang meninggal akibat TBC

setiap tahunnya. Sesungguhnya kematian akibat TBC dapat dihindari.

Setiap tahun sebesar 1% dari seluruh penduduk dunia sudah tertular oleh

kuman TBC (walaupun belum terjangkit oleh penyakitnya).

Seperti halnya flu, kuman TBC menyebar di udara pada saat seorang

penderita TBCbatuk, bersin, meludah ataupun berbicara. Penderita TBC

yang tidak berobat dapat menularkan penyakitnya kepada sekitar 10-15

orang dalam jangka waktu 10 tahun.

Setiap tahun, terdapat 583.000 kasus baru TBC di Indonesia, dan secara

nasional setiap tahun penyakit ini dapat membunuh kira-kira 140.000

orang. Tiap tahun selalu terdapat peningkatan jumlah penderita TBC yang

tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

gambar penderita penyakit TBC

Akibat penyakit TBC pada masyarakat antara lain: * mempengaruhi

ekonomi keluarga * menambah banyaknya jumlah anak yatim atau piatu

atau yatim piatu * meningkatnya jumlah anak putus sekolah * kasus gagal

pengobatan mengakibatkan biaya pengobatan yang tinggi Tanda-tanda

penderita TBC paru: * batuk yang lama lebih dari 3 minggu * berat badan

turun * demam * keluar keringat pada malam hari * mudah lelah * hilang

nafsu makan * nyeri di bagian dada * batuk bercampur dahak/darah

Apakah TBC menular? Ya, TBC dapat menularkan kepada semua orang,

dan yang menularkan adalah mereka yang di dalam dahaknya terdapat

kuman TBC.

dengan menggunakan mikroskop, di dalam dahak ditemukan adanya kuman TBC

Kematian akibat TBC: 140.000 angka kematian per tahun terdiri dari:

* 138 kematian akibat TBC setiap hari * 16 kematian akibat TBC setiap

jam

* setiap 4 menit 1 orang meninggal akibat TBC di Indonesia Insiden TBC

menular: 262.000 orang per tahun terdiri dari:

* setiap hari minimal 717 pasien TBC menular

* setiap jam muncul 30 pasien TBC menular

* setiap menit muncul 1 pasien TBC menular Insiden seluruh kasus TBC:

580.000 orang per tahun terdiri dari:

* setiap hari muncul 1.597 pasien TBC

* setiap jam muncul 66 pasien TBC

* setiap menit muncul 1 pasien TBC baru

Siapa sajakah yang harus menjalani pemeriksaan TBC? * orang yang

diduga mempunyai gejala TBC * orang yang di lingkungannya ada yang

mengidap penyakit TBC (orang tersebut bisa jadi anggota keluarga, teman,

atau rekan sekerja, dan pembantu rumah tangga)

Apa saja yang diperiksa untuk penyakit TBC? * anamnesis (riwayat

penyakit atau keluhan) dan pemeriksaan klinis * tes Mantoux untuk

mengetahui apakah pernah terinfeksi atau belum (terutama pada anakanak)

* pemeriksaan sputum atau dahak mikroskopik dan biakan *

pemeriksaan foto rontgen paru * pemeriksaan laju endap darah

Bagaimana merawat penderita TBC hingga sembuh? * minum obat

dengan teratur dan benar sesuai dengan anjuran dokter selama 6 (enam)

bulan berturut-turut tanpa terputus * melibatkan petugas kesehatan atau

anggota keluarga untuk mengawasi dan memastikan penderita TBC minum

obat dengan teratur dan benar (Strategi DOTS)

Dasar penatalaksanaan:

Pendidikan keluarga dan peran serta keluarga untuk:

* menjelaskan bahwa penyakit TBC dapat disembuhkan

* minum obat secara teratur dan benar selama 6 (enam) bulan secara

terus menerus

* makan makanan yang baik dengan gizi yang seimbang * istirahat yang

cukup

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengobatan:

Relatif tidak penting:

* istirahat yang cukup

* perumahan yang sehat

* makan makanan yang bergizi

* perawatan

* iklim

* faktor psikis

Relatif penting:

* luasnya penyakit menyerang tubuh

Penting:

* jenis, jumlah dan dosis obat yang cukup

* teratur dalam menjalankan proses pengobatan

Mengapa harus melakukan pemeriksaan rutin?

Pemeriksaan rutin harus dilakukan bagi penderita penyakit TBC, agar

dapat:

* memantau kemajuan pengobatan

* mengetahui ada atau tidak adanya efek samping obat

* memeriksa kesehatan Anda dan memberikan informasi yang diperlukan

* memberikan obat-obatan

Apa yang terjadi bila tidak minum obat secara teratur?

* kuman TBC tidak mati

* timbul resistensi obat, kuman menjadi kebal

* penyakit TBC tidak sembuh

Resiko penularan:

* penderita TBC dengan bakteri dalam darah positif (+) sangat menular

* penderita TBC dengan bakteri dalam darah positif (+) setelah diobati

beberapa minggu, resiko penularannya kecil

* penderita TBC dengan bakteri dalam darah negatif (-) umumnya tidak

menular

* penularan bakteri TBC melalui udara

* orang dengan infeksi HIV, imunitas rendah mudah terserang TBC atau

penyakit lainnya

Apa yang harus dilakukan dalam pengobatan penyakit TBC?

* berhenti merokok, hindari minum minuman beralkohol, dan obat bius

* berobat atau periksakan diri anda ke dokter (puskesmas, klinik paru

PPTI, rumah sakir, dokter paru) dengan teratur

* jangan menghentikan minum obat sendiri

* anggota keluarga ikut aktif dalam memperhatikan si penderita dalam

meminum obatnya secara teratur dan benar (sesuai dengan Strategi

DOTS = Directly Observed Treatments)

* bila batuk, usahakan menutup mulut

* dianjurkan meminum obat dalam keadaan perut kosong (pagi)

* makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup

Perubahan yang harus diperhatikan saat minum obat:

Efek samping pada saat meminum obat antara lain:

* kulit berwarna kuning

* air seni berwarna gelap seperti air teh

* muntah dan mual

* hilang nafsu makan

* perubahan pada penglihatan

* demam yang tidak jelas

* lemas dan kram perut

Bila Anda menjumpai salah satu gejala tersebut di atas, SEGERA

hubungi dokter Anda!!!

Efek samping dari obat-obatan TBC:

Nama Obat Efek Samping

Rifampisin

- sindrom flu: demam, malaria

- muntah, mual, diare

- kulit gatal dan merah

- SGOT/SGPT meningkat (gangguan

fungsi hati)

INH

- nyeri syaraf

- hepatitis (radang hati)

- alergi, demam, ruam kulit

Pyrazinamide

- muntah, mual, diare

- kulit merah dan gatal

- kadar asam urat meningkat

- gangguan fungsi hati

Streptomycine

- alergi, demam, ruam kulit

- kerusakan vestibuler, vertigo

(pusing)

- kerusakan pendengaran (tuli)

Ethambutol

- gangguan syaraf mata

Cara pencegahan penyakit TBC:

* hidup sehat (makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, olah

raga teratur, hindari rokok, alkohol, obat bius, hindari stres

* bila batuk mulut ditutup * jangan meludah di sembarang tempat

* lingkungan sehat

* vaksinasi pada bayi

(Sumber PPTI Pusat)

Tidak ada komentar: