BAB I
DEFINISI SISTEM KARDIOVASKULER
Suatu hari, ada seorang dosen berkata pada penulis. Beliau mengatakan bahwa semakin seseorang mempelajari suatu ilmu maka ia akan semakin lupa atas apa yang ia pelajari, namun di sisi lain ia akan semakin menemukan dari manakah sumber ilmu berasal. Tentunya semua ilmu berasal dari suatu Zat Yang Maha Besar bahkan lebih besar dari bilangan Avogadro sekalipun. Yang Maha Besar itu pulalah yang telah menciptakan tubuh kita secara detail dengan system keseimbangan otomatis. Namun, terkadang Sesuatu itu terlupakan dan kita baru sadar setelah keadaan tidak homeostasis terjadi pada tubuh kita. Oleh karena itu, penulis akan mencoba mengenal lebih dalam tentang salah satu sistem penyeimbang tubuh yaitu sistem kardiovaskuler.
Dalam bukunya, Sherwood (2001) menjelaskan bahwa hanya dalam beberapa hari setelah pembentukan hingga kematian jantung terus menerus berdetak. Sepanjang durasi usia rata-rata manusia, jantung berkontraksi hingga tiga milyar kali, tidak pernah beristirahat kecuali seperdetik saat berdenyut. Sekitar tiga minggu setelah pembuahan bahkan ketika ibu belum menyadari bahwa dirinya hamil, secara fisiologis jantung telah berfungsi sedemikian karena signifikansinya terhadap kehidupan. Oleh karena itu, system kardiovaskuler sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup organisme khususnya manusia.
Sistem kardiovaskuler atau bisa disebut juga system sirkulasi merupakan system transportasi tubuh. sistem sirkulasi menjadi sangat penting bagi janin karena ia tetap membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan hidup sedangkan ia belum dapat menjadi organisme heterotrof secara sempurna maka sebagai konsekuensinya terbentuklah sistem sirkulasi/kardiovaskuler dari tubuh ibu ke janin untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Sistem kardiovaskuler yaitu suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh. Sistem kardiovaskuler terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu.
1. Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradient tekanan yang dieprlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Darah seperti cairran lain mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah sesuai penurunan gradien tekanan.
2. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya ke jantung
3. Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan.
BAB II
FISIOLOGI JANTUNG
2.1 Struktur Anatomis
Jantung terletak dalam rongga mediastinum dari thorax, diantara kedua paru. Bagian depan jantung dilindungi oleh sternum dan tulang-tulang iga setinggi kosta ketiga hingga keempat. Dua pertiga jantung berada di sebelah kiri sternum. Apeks jantung berada di sela iga keempat atau kelima pada garis tengh klavikula. Pada dewasa rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300-400 gram (Setiadi, 2007).
Gambar 1. Letak jantung
Pada dasarnya jantung merupakan pompa ganda yang menghasilkan tekanan pendorong agar darah mengalir melalui siskulasi paru-paru dan sirkulasi sistemik. Jantung memiliki empat bilik, setiap belahan terdiri dari sebuah atrium atau bilik masukan venadan sebuah ventrikel, atau bilik keluaran arteri. Empat katup jantung mengalirkan darah dalam arah yang sesuai dan mencegah drah mengakir dalam arah yang berlawanan sehingga katup jantung dianalogikan sebagai pintu searah sehingga antara darah yang mengandung banyak oksigen dan karbondioksida tidak tercampur.
Gambar 2. Anatomi Jantung
Selain itu, jantung memiliki tiga lapisan yaitu :
1. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesoteial yang berada diatas jaringan ikat.
2. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah.
3. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotelial yang terletak di atas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
Gambar 3. Lapisan jantung
Jantung bersifat self-excitable, yaitu mencetuskan sendiri kontraksis beriramanya. Kontraksi serat-serat otot jantung yang tersusun seperti spiralmenghasilkan efek memeras yang penting agar pemompaan berlangsung efisien. Yang juga penting agar pemompaan efektif merupakan kenyataan bahwa serat otot-otot disetiap bilik bekerja sebagai sebuah sinsitium fungsional erkontraksi sebagai satu kesatuan.
2.2 Aktivitas Listrik Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus tetapi sebagian besar melaui gap junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut.
Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar yang disertai oleh periode kontraksi yang lama untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabakan oleh pengaktifan saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.
Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh. rekaman ini, Elektro Kardiograf, dapat member informasi penting mengenai status jantung.
2.3 Proses Mekanis Siklus Jantung
Siklus jantung terdiri dari tiga kejadian penting, yatiu.
1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi dan repolarisasi
2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol ( kontraksi dan pengosongan ) dan diastole ( relaksasi dan pengisian ) berganti-ganti yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama
3. Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis. Penutupan katup menimbulkan dua bunyi jantung normal. Bunyi jantung pertam disebabkan oleh penutupan katup atrioventrikel dan menendakan permulaan sistol ventrikel. Bunyi jantung kedua disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonalis pada permulaan diastole. Gangguan fungsi katup menimbulkan aliran darah yang turbulen, yang terdengar sebagai murmur (bising) jantung. Katup abnormal dapat bersifat stenotik dan tidak membuka sempurna atau insufisien dan tidak menutup sempurrna.
Gambar 4. Mekanisme peredaran darah
Secara garis besar dan berdasarkan fungsi jantung sebagai pompa ganda, berikut adalah alur sirkulasi pulmonary dan sirkulasi sistemik.
Gambar 5. Sirkulasi pulmonary dan sistemik
1. Sirkulasi pulmonary
Sisi kanan jantung menerima darah terdeoksigenasi dari tubuh dan mengalirkannya ke paru-paru untuk di oksigenasi. Darah yang sudah teroksigenasi kembali ke sisi kiri jantung.
Sirkulasi darah yang melewati jantung :
Atrium kanan katup trikuspid ventrikel kanan
katup semilunar trunkus pulmonar arteri
pulmonar kanan dan kiri kapilar paru vena
pulmonar atrium kiri
2. Sirkulasi Sistemik
Sisi kiri jantung menerima darah teroksigenasi dari paru-paru dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.
Sirkuit sistemik ketika melewati jantung :
Atrium kiri katup bikuspid ventrikel kiri
katup semilunar trunkus aorta
regia dan organ ubuh (otot, ginjal, otak dan lain-lain)
Volume darah pada setiap komponen sirkulasi berbeda-beda. 84 % dari volume darah dalam tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, yaitu 64% pada vena, 13% pada arteri dan 7% pada arteriol dan kapiler.
2.4 Memelihara Otot Jantung
Otot jantung diberi oksigen dan nutrien oleh darah yang disalurkan oleh sirkulasi koroner, bukan oleh darah di dalam bilik-biliknya. Sebagian besar aliran darah koroner berlangsung selama diastole karena sewaktu systole pembuluh koroner tertekan oleh kontraksi otot jantung. Aliran darah koroner dalam keadaan normal berubah-ubah sesuai kebutuhan jantung akan oksigen.
Aliran darah koroner dapat tergangu oleh pembentukan plak aterosklerotik, yang dapat menyebabkan penyakit jantungistemik yang keparahannyabervariasi dari nyeri dada ringan sewaktu berolahraga sampai serangan jantung yang fatal. Penyebab pasti aterosklerotik tidak diketahui, tapi tampaknya rasio kolesterol di dalam plasma berkaitan dengan lipoprotein berdensitas tinggi (HDL) dibandingkan dengan lipoprotein berdensitas rendah merupakan suatu faktor penting.
BAB III
PEMBULUH DARAH DAN TEKANAN DARAH
3.1 Arteri
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
Gambar 6. Pembuluh Darah Arteri dan Vena
3.2 Arteriol
Arteriol adalah pembuluh darah yang berdiameter kecil, yang merupakan perpanjangan dan percabangan dari arteri yang menuju ke pembuluh kapiler.
3.3 Kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
3.4 Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
3.5 Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah ini berasal dari aksi pemompaan jantung yang memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh darah. Darah mengalir melalui sistem pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan.
Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
— Curah jantung
Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung.
— Tahanan perifer terhadap aliran darah tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Faktor penentu tahanan perifer, antara lain ; viskositas darah, panjang pembuluh, radius pembuluh (tahanan perifer berbanding terbalik dengan radius sampai pangkat empatnya).
BAB IV
DARAH
4.1 Plasma
Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.
4.2 Eritrosit
Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati. Fungsi sel darah merah antara lain untuk mentranspor oksigen dan Hb yang dalam sel darah merah berikatan dengan CO2 untuk ditranspor ke paru-paru, sebagian besar CO2 yang dibawa plasma berada dalam bentuk ion bikarbonat serta berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan Hb merupakan bufer asam-basa.
Sumber : e-smartschool.com
Gambar 7. Eritrosit
4.3 Leukosit
Jumlah normal sel darah putih antara 7000-9000/mm3, infeksi atau kerusakan jaringan akan menyebabkan peningkatan jumlah leukosit. Bentuk sel darah putih tidak tetap. Sel darah putih ini dibuat di sumsum merah, kura dan kelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit.
Sumber : e-smartschool.com
Gambar 8. Leukosit
Jenis-jenis Leukosit :
1. Granulosit : Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula). Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
• Eosinofil mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
• Basofil mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
• Netrofil (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
2. Agranulosit : Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan monosit.
• Limfosit (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
sel T4 sebagai imunitas seluler dan sel B4 sebagai imunitas humoral.
• Monosit merupakan lekosit dengan ukuran paling besar.
4.5 Trombosit
Trombosit merupakan sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam sumsum tulang. Berjumlah 250.000 sampai 400.000/mm3. Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada sumsum merah, serta berperan penting pada proses pembekuan darah.
Sumber : e-smartschool.com
Gambar 9. Trombosit
Proses Pembekuan Darah :
Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase (Tromboplastin).
TROMBOSITpecah TROMBOPLASTIN
IonCa
PROTROMBIN TROMBIN
Vitamin K
FIBRINOGEN FIBRIN
BAB V
PENYAKIT AKIBAT KERJA
DALAM SISTEM KARDIOVASKULER
1. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan jantung yang diakibatkan pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung.
Sumber : iLmupedia.com
Gambar 10. Penyakit Jantung Koroner
2. Stroke
Stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. Atau kemungkinan karena terjadi pendarahan diotak
3. Hipertensi
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease. Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penyakit ini dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi. Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg) (Astawan, 2009).
4. Atherosclerosis
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur. Penyakit yang paling penting dan paling sering ditemukan adalah aterosklerosis, dimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan lengan serta tungkai.
Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Sumber : Apoteker’s Site
Gambar 11. Aterosklerosis
5. Heart attack
Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot2 jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Dan bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh.
Sumber : iLmupedia.com
Gambar 12. Heart Attacks
6. Aneurysm
Pembengkakan pembuluh darah (Aneurysm) adalah tonjolan abnormal atau “ballooning” pada dinding arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung sampai bagian tubuh lain. Pembengkakan pembuluh darah yang tumbuh dan menjadi cukup besar bisa menyembur, menyebabkan berbahaya, sering fatal, pendarahan dalam tubuh.
7. Dilated and inflamed vein:
· Varicose veins
· Phlebitis
Selain itu, dapat pula terjadi gangguan penyakit lainnya seperti dijelaskan di bawah ini.
— Gagal Jantung
Gagal jantung atau Heart Failure merupakan penyakit jantung yang paling menakutkan. Biasanya jantung penderita berdetak tidak normal atau tidak berdetak sebagaimana mestinya.
— Pericarditis
Adalah penyakit radang yang mengitari lapisan jantung yang umumnya diakibatkan infeksi. Namun gangguan ini jarang terjadi.
· Irama Jantung abnormal
Jantung normalnya berdetak 60-100 kali per menit. (sekitar 100 ribu / hari). Jantung yang berdetak tidak normal disebut arryhytmia atau dysrhythmia.Jantung yang berdetak lambat (di bawah 60 kali/ menit) disebut bradyarrhythmias sedang yang cepat (berdetak diatas 100 kali/ menit) disebut tachyarrhytmias
— Heart Valve Disease
Penyakit ini merupakan gangguan jantung akibat rusaknya katup jantung. Katup jantung ini berfungsi sebagai pengatur aliran darah yang masuk searah menuju jantung.
— Cardiomyopathies
Gangguan yang meyerang otot jantung itu sendiri yaitu adanya pembesaran atau pengecilan jantung secara tidak normal atau bahkan menjadi kaku. Sebagai akibatnya jantung bisa menjadi lemah atau jantung memompa secara tidak normal. Tanpa penanganan lebih lanjut bisa berakibat gagal jantung atau juga jantung bisa berdetak tidak normal.
· Congenitas Heart Disease
Biasanya gangguan ini terjadi pada anak kecil dan disebut juga kelainan pada. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak.
BAB VI
PROGRAM PENCEGAHAN PENYAKIT KARDIOVASKULER
DI TEMPAT KERJA
— The Don’ts:
— Smoking
— Drug abuse
— Weight gain
— Stress
— Alcohol
— Fast food / Junk food
— The Do’s:
— No Smoking
— No Drugs
— Sport
— Healthy diet
— Exercise
DAFTAR PUSTAKA
Apoteker’s Site. 2008. Asterosklerosis. Jakarta. http://apoteker06.files.wordpress.com/2008/10/aterosklerosis12.jpg
Astawan, Made. 2009. Cegah Hipertensi dengan Pola Makan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=20&Itemid=3
Istimewa. 2008. Seputar Jantung Koroner. Situs Pendidikan Nasional. http://ilmupedia.com/content/view/523/
PT Bangun Satya Wacana. 2005. Fungsi Darah. Gramacom. Jakarta. http://www.e-smartschool.com/PNU/003/PNU0030011.asp
U.S Departement of Health and Human Service. 2006. What is an Aneurysm?.
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Arteri
Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Arterioles
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_balik
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_249/images/hal5.jpg
Di Posting : Oleh Dorin Mutoif, Poltekkes Depkes Yogyakarta, Jurusan Kesehatan LingkunganOccupational Health and Safety, University of Indonesia
Munggu, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar